Yang akan menyapa kita dalam SG-GKI hari Rabu 24 September 2025 adalah Pdt. Em. Hero Guntoro dari GKI Sulung. Siapakah dia?
Hero Guntoro numpang lahir di Medan 57 tahun yang silam. Ayahnya: Soebantoro adalah Jawa tulen, ibunya: Ivonne, campuran Ambon, Manado, Chinese, Jepang, Jawa). Jadi dia adalah contoh konkret daru arti harfiah Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda-beda tapi jadinya Hero juga.
Jalan hidupnya memang penuh kelokan. SD dijalaninya di Jakarta dan Samarinda, sementara SMP dan SMA di Madiun. Hero menempuh kuliah di Institut Injil Indonesia 1984 – 1989 (BTh.). Sempat melanjutkan di Fakultas Theologia UKSW: 1992 – 1994 (tidak selesai, kena imbas kasus keributan UKSW tahun tersebut). Dampaknya cukup serius. Seperti Superman dijojos Kryptonite, Hero frustasi. Ia sempat meninggalkan pelayanan bahkan meninggalkan Tuhan (’94-’95). Bersyukurlah Tuhan sabar dan menganugerahkan kesempatan bagi Hero untuk kembali ke ladang-Nya. Ia studi lagi, kali ini di Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, Malang (lulus 1998), kemudian melanjutkan lagi ke FTh UKSW (selesai th. 2008)
Tahun 1997, tepatnya tanggal 13 April Hero menikah dengan Andi Isa, di kota Malang. Mereka dikaruniai 4 orang anak: Fide, Michael, Vincent dan si bungsu Katryna. Tabun 2002 Hero mulai menempuh proses kependetaan di GKI Sulung dan ditahbiskan di sana Januari 2010. Dia terus melayani di GKI Sulung sampai diemeritasikan pada tanggal 29 Agustus 2024.
Pendeta ternyata punya hobi unik: menjahit, pertukangan, dan masak (nah kalau untuk yang terakhir ini saya mengikuti teladan Thomas, sebelum lidahku mencicipi hasil masakannya aku tidak akan percaya kalau Pdt Hero bisa masak).
(Pengantar dari catatan terdahulu yang dilengkapi dengan update info oleh Ronny N, video diedit dan diunggah oleh sdr. Sigit dari kantor Sinode GKI).
