“Berhikmat setiap perkataan yang diucapkan”, kira-kira begitu arti nama pendeta yang satu ini. Rada susah sih mengucapkannya: Fo Era Era Gea. Kalau di wilayah Pasundan namanya bisa dipelesetkan menjadi Po Era Era Tea (dan artinya: Po yg malu-malu itu). Pendeta kelahiran Jakarta tahun 1993 ini ditahbiskan menjadi pendeta GKI dengan basis pelayanan di GKI Gresik paa tanggal 21 Juni 2021.
Pdt. Fo bercerita tentang pengalaman unik lain yang dialaminya. ”Sejak Juni 2021-Agustus 2023, saya tidak memotong rambut sehingga saya menjadi pendeta gondes (gondrong desa) kala itu. Alasannya karena waktu itu covid gelombang delta yang lagi parah-parahnya. Kondisi waktu itu membuat jemaat tempat saya melayani mengerti kenapa saya tidak potong rambut. Namun, setelah keadaan membaik saya tak kunjung memotong rambut saya. Untuk kali ini saya punya alasan yang lebih mulia, yaitu saya mau menyumbangkan rambut saya ke Yayasan Kanker yang ada di Bali. Untuk bisa menyumbangkannya minimal harus panjang 30 cm. Jemaat pun mengerti niat mulia ini, sehingga saya terus memanjangkan rambut sampai 30 cm, bahkan lebih. Barulah di bulan Agustus saat HUT GKI Gresik rambut saya dipotong di hadapan jemaat setelah ibadah selesai. Namun sebelum dipotong, pernah saat saya memimpin ibadah Jumat Agung di tahun 2023, saya sengaja tidak menguncir rambut saya. Lalu setelah saya berjalan ke depan pintu gereja, banyak jemaat yang berkata, “Yesus sudah datang”. Untung saja bukan, “SALIBKAN DIA!”
Pdt. Fo Era Era Gea kembali menyapa kita dalam SG-GKI hari Jumat 5 Juli 2024. (Bahan intro dr sharing Pdt. Fo, awalan dari catatan terdahulu oleh Ronny N., video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)