Sapaan Gembala - Warga Kerajaan Allah

Jum'at, 30 Agustus 2024 oleh Sdri. Yozefa Ardiana Krisna Dewi | Kader GKI

Yang akan menyapa kita dalam SG-GKI hari Jumat 30 Agustus 2024 adalah kader pendeta GKI yang sedang menjalani Tahap Perkenalan di GKI Tegal. Namanya Yozefa Ardiana Krisna Dwi, panggilannya Zefa. Zefa lahir di Salatiga, 3 April 1999, anak pertama dari 2 bersaudara. Dari SD sampai SMA dia bersekolah di kota kelahirannya. Baru keluar Salatiga ketika melanjutkan studi di Fak Teologi UKDW, menjadi angkatan terkahir program seminarium UKDW. 

Tentang dirinya, Zefa bertutur begini: ”Saya orang Jawa yang suaranya sangat medok tetapi tidak pandai berbahasa Jawa. Saking medoknya hampir tiga tahun saya di Jakarta melewati masa stage-banpel sampai praktek jemaat yang kedua, logat saya tidak terkikis, malah membuat orang lain merasa dirinya berada di angkringan jogja setiap berbicara dengan saya. Kental jawanya.

Dari kecil saya hobi ngobrol, bercerita dan mendengarkan cerita. Selain itu saya suka manusia dengan pribadinya yang unik-unik. Itu menarik bagi saya. Ada satu masa dimana saya berdoa supaya cerita-cerita dihidup saya dapat memberkati orang lain. Saat itu saya tidak sadar bahwa doa itu yang membawa saya pada proses ini. Dalam perjalanannya, saya mengagumi pendeta saya saat itu Pdt. Wisnu Sapto Nugroho. Beliau bersahabat dengan banyak anggota jemaat, luwes dalam berelasi seperti layaknya keluarga sendiri ketika melayani di GKI Tegalrejo Salatiga, gereja asal saya. Suatu saat terucaplah dari mulut beliau "ayo jadi pendeta". Dari sanalah saya mulai berpikir kemungkinan untuk jadi pendeta. Saya yang people oriented dan suka ngobrol ini merasa menjadi pendeta menyenangkan. Namun saya sadar bahwa tidak bisa menjadi pendeta hanya berdasarkan yang saya senangi, maka saya membawanya dalam doa dan tepat sebelum tes sinode saya berdoa pada Tuhan "Tuhan saya tahu tes ini susah, jadi kalau saya lolos berarti memang disinilah tempat saya, jalan yang Tuhan tunjukkan" Ternyata saya lolos tes kader sinode. Sejak saat itu saya mengimani bahwa disinilah jalan yang Tuhan tunjukkan untuk saya jalani. Bersama dengan Tuhan Yesus saya bejalan di dalam proses kependetaan sampai dititik sekarang ini.”

Tentang GKI Tegal, antara lain Zefa berkisah: ”Pertama kali ke GKI Tegal saya merasa gereja ini bahkan dari letaknya saja sudah unik. Gereja yang dekat dengan pantai. Saya adalah “orang gunung” (Salatiga di kaki gunung Merbabu) yang tidak pernah hidup dekat dengan pesisir. Ketika pertama kali ke Tegal, saya kagum krn dapat melihat laut dari jalan raya. Meski tidak terlihat laut dari gereja, tapi gereja sangat dekat dari laut hanya 4 menit, tinggal nyebrang jalan pantura saja. Lalu, setiba di gereja saya melihat bangunannya dengan pilar-pilar yang terbangun kokoh dan tinggi menghiasi depan gereja dan cat serba putih, awalnya saya pikir gedung ini bukan gereja melainkan pengadilan/bangunan pemerintahan. Dari bangunannya saja unik menurut saya, karena gereja mempertahankan kekhasan bangunan peninggalan Belanda ini.”

Mari sambut sapaan Yozefa Ardiana Krisna Dwi dalam SG-GKI hari Jumat 30 Agustus 2024. (Intro catatan Sdr. Zefa,  disunting dan dituturkan ulang oleh Ronny N., video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)