Berdasarkan fakta bahwa jumlah anggota Jemaat makin bertambah khususnya di wilayah VI (Kompleks Bogor Baru dan sekitarnya), mulai bulan Desember 1989 diresmikanlah GKI Pengadilan Pos KPK Bogor Baru. Kegiatan kebaktian Minggu dilaksanakan di Aula SMA BPK Penabur Bogor Baru. Dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi, pertumbuhan tetap terjadi, dari Pos KPK menjadi Bajem pada bulan Juni 1994. Setelah menempuh prosedur seperti diatur dalam Tager-Tatib GKI Jabar (itu yang berlaku saat itu) pada hari Senin tanggal 20 Januari 2003 diselenggarakanlah Kebaktian Pendewasaan dan lahirlah Jemaat GKI Bogor Baru.

Dalam SG-GKI hari Senin, 14 Okt 2024, kita akan ditemani oleh kader pendeta GKI yang sedang berproses di GKI Bogor Baru, yaitu Sdr. Shema Krisnawiyata Aji. Shema berbagi pengalaman: Perbedaan kultur membuat saya cukup kaget. Ketika tiba di Kota Bogor, ada kesamaan bahasa namun perbedaan arti. Atos jika dalam bahasa sunda adalah sudah/selesai, Atos dalam bahasa jawa adalah keras.

Ketika saya selesai melakukan perlawatan ada salah satu anggota jemaat yang bertanya, “atos perlawatan, kamana deui?” berfikir dan dalam hati saya bertanya.. apa yang membuat keras perlawatan? Kemana  doi? Bingung bukan main. Saya hanya terdiam lalu saya mencoba memastikan lagi “atos?” Lalu beliau menjawab “selesai perlawatan, kemana lagi?” Saya baru ngeh bahwa atos itu adalah selesai dan deui adalah lagi dalam bahasa sunda. Kamipun tertawa berdua karena perbedaan arti namun dalam bahasa yang sama. Ini mengingatkan saya pada peribahasa “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

Jangan lupa menghargai dan mau belajar budaya sekitar supaya bisa berbaur dan hidup bersama dalam kerukunan. Bersyukurlah bagi kita yang ditempatkan di tempat baru, karena kita juga dapat meng-upgrade diri kita.”

(Pengantar dari catatan terdahulu disunting  oleh Ronny N.,  sharing Sdr. Shema, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)