Nama panggilannya singkat: Hani, berbanding lurus dengan tinggi badannya yang 148 cm itu. Oleh karena kemungilannya tubuhnya itu kebanyakan anggota jemaat tidak percaya bahwa Hani sudah lulus S1. Hani Handayani Tjahjadi, begitu nama lengkapnya, dilahirkan dan dibesarkan di Jakarta (lahir tanggal 16 Februari 1999). Hani yang mungil ini adalah lulusan Fak Teologi  Universitas Kristen Duta Wacana (Tahun 2018-2022).

Hani berbagi pengalaman: ”Mangga! Sedari kecil sampai sekarang, saya suka sekali dengan buah mangga. Saya tidak akan bosan jika harus makan mangga setiap hari. Justru saya akan senang sekali! Ehh... tanpa diduga-duga, kini saya hidup di Kota Mangga: Indramayu!

Indramayu dikenal dengan buah Mangga Gedong Gincunya, bahkan di sini ada jalan simpang 5 yang di tengah-tengahnya terdapat "Bunderan Mangga". Waktu pertama kali ke Indramayu, saya terheran-heran karena pohon mangga ada di mana-mana; ya di pinggir-pinggir jalan, di pelataran rumah warga, bahkan di depan gereja dan pastori pun ada 2 pohon mangga besar yang buahnya manis-manis! Jemaat yang punya pohon mangga juga suka sekali memberikan saya sebagian mangga dari hasil panennya. Aduhai! Saya terbuai mangga setiap hari.

Terima kasih Tuhan, kini saya bisa makan mangga sepuasnya....

Hani saat ini sedang menjalani Tahap Perkenalan di Jemaat di mana saya ditahbiskan, Jemaat tertua di kalangan GKI di seluruh dunia, yaitu GKI Indramayu yg thn ini akan berusia 166 tahun. Untuk keduakalinya Hani menyapa kita dalam SG-GKI hari Sabtu 19 Oktober 2024. (Pengantar dari catatan Sdr. Hani, disunting oleh RonnyN, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)