Pdt Setyahadi lahir di Kelet-Jepara (tapi besar di Pasuruan) sebagai anak ke-4 dari 6 bersaudara dari papa (skr sdh alm) Tjoa Kie Sing & mama Tan Ling Nio yang berlatar belakang non Kristen. Bersyukur kepada Tuhan kedua orang tua ini kemudian telah menerima Kristus. Setelah melalui pergumulan yang mendalam, dengan didampingi Pdt. Samuel Tjahjadi dan pembimbing remaja, ibu Santawati (ini teman sekelasku di STTh DW), akhirnya Hadi berbulat tekad untuk studi di STTh DW (1987-1992). 

Selesai studi, Hadi menjalani proses kependetaan di GKI Banyuwangi, dan ditahbiskan di sana pada tanggal 26 September 1994, tepat pada momen HUT ke-10 GKI Banyuwangi. Sambil bertekun dengan pelayanan yang dipercayakan kepadanya, Pdt.Hadi juga bertekun merawat jalinan tali cinta kasih dengan Maria yang sedang menyelesaikan studi di Universitas Negeri Jember. Tanggal 4 Januari 1997 Pdt Setyahadi mengakhiri kejombloannya, dia menikah dengan Maria Aderina. Sejak diteguhkan sebagai Penatua sekitar 9 tahun Hadi melayani di GKI Banyuwangi. Selain buah-buah dalam pelayanan, buah dalam keluargapun sungguh nyata. Pasutri Hadi-Maria dikaruniai dua org anak: Adetya Krisnanda (1998) dan Valentio Krisnanda (1999). Pdt. Setyahadi lalu mutasi ke GKI Kutisari Indah Surabaya, diteguhkan tanggal 10 September 2001. Setelah sekitar 18 tahun melayani Jemaat GKI Kutisari, tahun 2019 Pdt Hadi mutasi ke GKI Emaus dan melayani di sana sampai sekarang ini. Lengkap sudah 3 Klasis di GKI SW Jatim dijelajahi: Dr Klasis Banyuwangi ke Klasis Madiun dan sekarang Klasis Bojonegoro. Sepanjang masa pelayanannya sampai sekarang ini Pdt Setyahadi juga aktif melayani di berbagai ruang lingkup gereja yang lebih luas. Sekarang ia menjadi Ketua Umum BPMS GKI. 
Sekalipun demikian Pdt. Hadi mengatakan: "Bagi saya mendampingi yang sakit dan mengalami kedukaan adalah prioritas, anytime. Sebab bagi saya hadir di momen seperti ini merupakan salah satu intisari panggilan kependetaan"

Dalam SG-GKI hari Natal, Rabu 25 Desember 2024 kita akan ditemani Pdt Setyahadi. (Pengantar disunting dari catatan terdahulu oleh Ronny, sharing Pdt.Setyahadi, video diedit dan diunggah oleh Sdr. Sigit dari Kantor Sinode)