Sapaan Gembala - Berjalan Bersama Tuha

Selasa, 07 Januari 2025 oleh Sdr. Jeremy Asa Hasiholan | Kader GKI

Persekutuan orang percaya di Bumiayu telah ada sejak tahun 1938 atas inisiatif dari THKTKH di Purwokerto. Pekabaran Injil yang dilakukan tidak sia-sia. Ada beberapa orang Tionghoa di Bumiayu menyambut Injil Keselamatan. Pelayanan mula-mula dilayankan oleh Sdr. Go Eng Tjoe (Guru Injil) dan Pdt. Piron (dari Belanda). Persekutuan diadakan di rumah orang Kristen secara bergantian. Pada tahun 1942, ketika Jepang menduduki Indonesia, terjadi hambatan dalam pelayanan karena harus meminta izin, khotbah disensor, dan lebih lagi masyarakat hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. 

Baru pada tahun 1944, Sdr. Go Hian Sing (Alm. Pdt. Em. Sam Gosana, diutus oleh THKTKH Tegal) bersedia melayani di Bumiayu. Sejak itu, jumlah orang Kristen di Bumiayu semakin bertambah, sampai pada tahun 1947, bersamaan dengan agresi militer Belanda. Terjadi kekacauan di Bumiayu sampai di "bumi hanguskan". Sehingga orang-orang Tionghoa harus mengungsi ke luar kota (mayoritas ke Tegal) dan Sdr. Go Hian Sing mengungsi ke Solo. Keadaan baru membaik pada tahun 1952-1957.

Pada tahun 1957, bekas gedung milik Sdr. Ong Tjing Bie, setelah diperbaiki, dipakai sebagai tempat ibadah yang tetap pada tanggal 26 Oktober 1957. Pada tanggal itu juga kumpulan orang Kristen di Tionghoa ditetapkan menjadi THKTKH cabang Tegal. Pada tanggal 1 Juli 1975, GKI cabang Bumiayu diserahkan kepada GKI Purwokerto oleh GKI Tegal. Sejak saat itu, pelayanan terus berkembang dan banyak pelayanan yang dilakukan. Pada tanggal 23 Agustus 1987, nama "cabang" diganti menjadi "Bakal Jemaat" sehingga masa pelayanan ini organisasi gereja ditata lebih rapi dan tertib. Sekian panjang perjalanan Bajem Bumiayu, pada tanggal 5 Desember 2023 Raker BPMS GKI menyetujui permohonan pelembagaan GKI Gatsu Purwokerto Bajem Bumiayu menjadi jemaat GKI Bumiayu. Ibadah Pelembagaan diadakan pada tanggal 11 Juni 2024. 


Yang akan menyapa kita dalam SG-GKI hari Selasa 7 Jan 2025 adalah kader pendeta GKI yang lengkapnya bernama Jeremy Asa Hasiholan (Sitindjak). Sitindjak nya ditempatkan dalam kurung karena dalam Akta Kelahiran dan dengan sendirinya dalam KTP, Sitindjak sebagai marga tidak tercantum. Jeremy yang adalah anak tunggal dari pasutri Partogi Sitindjak & Kartini Iriani Lumban Gaol, lahir di Jakarta tanggal 13 Juni 1999. Jeremy menempuh dan menyelesaikan pendidikan teologi di Fakultas Teologi, Universitas Kristen Duta Wacana (2017-2022). Saat ini dia sedang menjalani Tahap Perkenalan di GKI Bumiayu.

 (Pengantar dari catatan yg dikirimkan oleh Sdr. Jeremy, disunting sedikit oleh Ronny N., video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)