Tahun 1947 Gereja Kristen Tionghoa (Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee – THKTKH) jalan Kebonjati Bandung bekerja sama dng Gereja Pasundan Bandung merintis pelayanan bagi anggota jemaat yang berdomisili di Cimahi. Tiga puluh orang setia mengikuti ibadah. Sejak saat itu, benih kehadiran Kerajaan Allah mulai disemai di Cimahi.
Dua tahun kemudian, mulai 27 Juni 1949 THKTKH Jl. Kebonjati Bandung secara resmi membentuk Pos Evangelisasi di Cimahi. Tahun berikutnya, pada 9 April 1950 Pos Evangelisasi Cimahi menyewa sebuah tempat milik NV. Bouw Mij Tjoan Seng di jalan Pacinan, Cimahi. Sejak itu Pos Evangelisasi di Cimahi mempersiapkan diri menjadi Jemaat Dewasa. Majelis Sementara THKTKH Cabang Cimahi pun dibentuk. Selanjutnya, pendewasaan jemaat disahkan dlm Persidangan ke-10 THKTKH Khu Hwe West Java pada tanggal 14 Juni 1951. Tempat itu akhirnya dibeli dan gedung GKI Cimahi pun didirikan. Akhirnya pad tanggal 26 Agustus 1951, Gereja Kristen Tionghoa Cimahi melaksanakan peneguhan Majelis Jemaat yang pertama. Tanggal ini yang dipakai sebagai tanggal berdirinya Jemaat GKI Cimahi. Saat itu, tercatat 67 orang anggota jemaat dewasa dan 28 anak.
Yang akan menyapa kita dalam SG-GKI hari Selasa 14 Jan 2025 adalah kader GKI yangsedang berproses di GKI Cimahi. Namanya Reinaldo Fidel. Ini cerita Reinaldo ttg asal-usulnya: ”Saya tumbuh dan dibesarkan di daerah cirebon coret, yaitu Karangsembung. Kalau ditanya dari mana asalnya saya akan menjawab dari Cirebon. Jarak kampung saya dengan kota Cirebon kurang lebih 18 Km. Kalau ditanya dari mana asal jemaatnya baru saya menjawab dari GKI Sindanglaut, yang sebagian besar kebanyakan orang asing dengan nama daerah ini. Ada hal yang cukup unik mengenai GKI Sindanglaut. Kami memiliki dua tempat ibadah, yakni di Karangsembung dan di Sindanglaut. Jemaat sederhana tempat saya dibesarkan.”
(Sejarah singkat GKI Cimahi dari catatan terdahulu disunting oleh Ronny N., sharing Sdr. Reinaldo, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)