Sapaan Gembala - Pantang Patah Semangat

Selasa, 25 Februari 2025 oleh Pdt. Yefta Setiawan Krisgunadi

Ia bernama *Yefta Setiawan Krisgunad*i. Yefta yang kelahiran Solo ini menempuh pendidikan dasar sampai dengan menengah atas di kota kelahirannya dan pendidikan teologi di Fakultas Teologia UKDW Yogyakarta (Angkatan 1989). Setelah menjalani proses kependetaan, Yefta ditahbiskan tanggal 5 Juli 1999 di GKI D.I. Panjaitan Purwokerto. Pdt. Yefta mutasi ke GKI Salatiga dan diteguhkan di sana pada tanggal 10 September 2008.

Pdt. Yefta berbagi pengalaman: ”Suatu kali saya menghadiri sebuah acara konser di Salatiga. Waktu itu saya berangkat seorang diri. Sesudah saya tiba di tempat tujuan dan akan memarkirkan mobil, tanpa saya sadari saat memundurkan mobil, bagian belakang sebelah kanan mobil saya menyerempet mobil lain yang sudah terparkir sebelumnya di situ sehingga catnya sedikit terkelupas dan terdapat bekas goresan.

Sebagai wujud tanggung jawab, kemudian saya ditemani oleh satpam di tempat itu mencari pemilik mobil tersebut. Kebetulan acara belum dimulai. Akhirnya kami berhasil menemukan sang pemilik mobil. Ternyata pemiliknya adalah seorang anggota jemaat di salah satu GKI di kota Salatiga, dan kami saling mengenal, dalam arti saya tahu bahwa beliau adalah anggota jemaat GKI, dan beliau tahu bahwa saya adalah pendeta di GKI Salatiga. 

Kemudian, saya menceritakan apa yang terjadi dan tujuan saya mencari beliau, yaitu untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi pada cat mobilnya. Singkat cerita, semuanya berakhir baik-baik saja. Beliau merasa tidak masalah dengan itu dan saya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperbaiki cat mobilnya tersebut. Malah kemudian, kami jadi ngobrol dan bercanda.

Setelah peristiwa itu saya merenung, seandainya tadi sang pemilik mobil bukanlah anggota GKI, kira-kira apa yang akan terjadi ya? Atau, kalau yang menyerempet mobil itu bukanlah saya yang adalah pendeta GKI, kira-kira apa yang terjadi selanjutnya? Apakah semua akan selesai dengan mudah seperti itu dan akan tetap baik-baik saja? Alangkah indahnya kalau itu yang terjadi! Masalah selesai dengan mudah dan semuanya tetap baik-baik saja.” (Sisi lain sebagai moral dari pengalaman Pdt. Yefta adalah “Hati-hati kalau parkir mobil”)

Lewat SG-GKI hari Selasa, 25 Februari 2025,kembali Pdt. Yefta Setiawan Krisgunadi menyapa kita  (Awalan oleh Ronny N., sharing Pdt. Yefta, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)