Sapaan Gembala - Menjaga Hati

Sabtu, 12 April 2025 oleh Pdt. Jerdi Stevan

Dalam SG-GKI hari Sabtu, 12 April 2025, kita kembali akan ditemani salah seorang pdt GKI Peterongan, yaitu Pdt.Jerdi Stevan. Pdt. Jerdi berkisah tentang salah satu pengalamannya: ”Kali ini pengalaman yang lumayan unik dan lucu. Suatu Ketika saya diminta untuk memimpin bidston pengucapan syukur di salah satu anggota jemaat dan sekaligus diajak  makan dengan keluarga. Setelah Bidston selesai cerita punya cerita santap malam dimulai dan seperti biasanya pendeta dilayani terlebih dahulu. Menunya kali ini semua serba babi yang dimasak dalam berbagai menu. Mulai babi kecap, panggang, rica, dan sate babipun ada. 

Namun ketika saya dilayani dan tidak boleh nolak ada yang menurut saya aneh. Ketika diambilkan masakan yang macam-macam itu, yang dipilihkan dan diberikan kepada saya semua adalah bagian lemak babi. Saya hanya diam aja dan belum tahu maksudnya. Ketika piring yang berisi lauk itu diberikan pada saya, tuan rumah berkata bahwa untuk bapak pendeta menunya special bagian yang paling enak yakni lemak. Saya pikir ini guyon, tetapi ternyata tidak. Mereka katakan itu bagian yang paling disukai didaerah mereka dan bagian itu diberikan pada orang yang dihargai. Dalam hati saya apa nggak kebalik, harusnya daging bukan lemak.

Sambil tersenyum kecut saya menerima piring tersebut, sambil menghibur diri mengingat akan korban bakaran yang selalu dilakukan oleh umat Israel bahwa persembahan Utama yang diberikan bagi Tuhan adalah bagian lemak. Jadi ya anggap saja itu menunya Tuhan...... ha...ha...ha.... Di akhir santap malam mereka masih bercerita dan mengatakan: "Pak pendeta menu ini bagi kami menu wajib, karena kalau dalam seminggu kami tidak makan menu ini (lemak babi) maka kami biasanya pusing. Saya hanya pura-pura terkejut... dan berkata dalam hati saya makan sekali saja menu lemak hari ini maka saya yang pusing......... Ada-ada saja ini anggota jemaat.”

 (Pengantar sharing Pdt. Jerdi, disunting sedikit banget oleh Ronny N, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dari kantor Sinode GKI)