Sejak pemerintah menggagas Keluarga Berencana, maka jumlah anak di suatu keluarga makin sedikit. Belakangan makin banyak pasutri yang menunda punya anak atau bahkan bersepakat untuk tidak punya anak. Maka kita patut bersyukur bahwa masih ada Jemaat-jemaat GKI yg berani “beranak dan beranak lagi”. Kalau GKI SW Jateng punya GKI Kwitang yang rajin beranak, di GKI SW Jatim ada GKI Pregolan Bunder yang punya banyak anak, maka GKI SW Jabar punya GKI Sutopo Tangerang.
Dengan proses perjuangan yg tidak mudah akhirnya pada tgl 1 September 2014 GKI Pondok Makmur dilembagakan menjadi Jemaat Dewasa dengan jumlah anggota jemaat pada saat itu 269 orang. Keberadaan gereja yang terletak di Kawasan industri akhirnya membuat banyak org dari berbagai suku dan daerah hadir beribadah serta menghadirkan keberagaman ditengah peribadahan dan berelasi.
Pdt. Stefani Sohilait yang ditahbiskan sebagai pendeta GKI dengan basis pelayanan di Jemaat GKI Pondok Makmur pada tanggal 1 Maret 2021, berbagi cerita: ”Setiap bertemu dengan jemaat, banyak yang akan bertanya “wah sekarang makmur ya”. Nah, apakah ini adalah dampak dari nama GKI Pondok Makmur yang mengidentifikasi penghuninya juga mengalami kemakmuran? Bukan hanya itu, sebab nama jalannya pun Jl. Bahagia Raya. Eits, ada lagi. Pastori saya pun ada di Jl. Makmur. Jadi, jika ada yang bertanya mengapa saya mengalami kemakmuran, sepertinya sudah cukup jelas jawabannya.
Kemakmuran dan kebahagiaan pun hadir untuk GKI Pondok Makmur meskipun terletak di dalam perumahan, sehingga membuatnya jarang diketahui dan terlihat. Selain itu GKI Pondok Makmur juga relatif baru dewasa sebagai Gereja. Namun, seperti nama jalannya, jalan Bahagia Raya menjadi salah satu pengingat bahwa hidup bergereja pun harus diiringi dengan ke-Bahagia-an.”
Pdt.Stefani Sohilait akan menemani kita dalam SG-GKI hari Rabu 22 November 2023. (Pembuka dari catatan terdahulu yang disunting dan dinarasikan oleh Ronny N, cerita dari Pdt.Stefani, video diedit dan diunggah oleh Sdr. Sigit dr kantor Sinode GKI)