Sapaan Gembala - Spiritualitas Pengikut Kristus

Kamis, 17 April 2025 oleh Pdt. Lie Thien Siang

Sejak jaman baheula Cepu identik dengan minyak. Itu sudah dimulai sejak jaman Belanda, dan dikenal dengan blok Cepu hingga sekarang. Cikal bakal GKI Cepu juga sudah dimulai sebelum Republik ini merdeka. Bermula pada tahun 1943, di rumah Ny. Frans (Siek Bian Nio) diadakan persekutuan doa yang dihadiri oleh Bpk. Haulussi, Bpk. Oei Poo Yam, Bpk. Ram Talimbekas, Bpk. W.G. Tambingon dan Ny. Frans sendiri. Dari nama-nama para perintis ini sudah kelihatan keragaman etnis yang terus mewarnai GKI Cepu. Awalnya diasuh oleh THKTKH Blora, khususnya Pdt. Liem Thiam Ik, persekutuan ini terus berkembang dan didewasakan tanggal 11 Juni 1972. Dahulu anggota jemaat GKI Cepu kebanyakan adalah pegawai dari Pusdiklat Migas namun kini makin beragam. Gedung gereja yang sampai sekarang digunakan diresmikan tanggal 8 September 1987.

Makanan yang “katanya” (saya sendiri belum pernah nyoba) patut dicicipi di kota perbatasan Jateng-Jatim ini sekalipun di tempat lain juga ada antara lain : nasi asem-asem xxx, nasi pecel xxx, mie ayam xxx (pakai xxx karena semuanya nama dan saya tidak boleh mengiklankan produk) dkk. Yang doyan ngopi katanya boleh nyoba kopi klotok sambil menikmati utri manis.
Kalau berminat ya bisa kontak dulu Pdt. Lie Thien Siang yang akan menemani kita dalam SG-GKI hari Kamis, 17 April 2025. Sbg bukti Anda pernah ke Cepu Anda juga bisa beli minyak tanah seliter dan nanti botolnya ditandatangani Pdt.Lie.

Selamat memasuki dan meraih makna Trihari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi).
(Pengantar dari catatan terdahulu disiapkan oleh Ronny N., video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dari kantor Sinode GKI)