Nama ”gereformeerd” pada Gereja Gereformeerd Kalisari Semarang masih dipertahankan, sehubungan dengan konsekuensi hukum dan sejarahnya. Memang, jemaat ini merupakan jemaat yang berasal sejak zaman Hindia Belanda dahulu. Tepatnya berdiri pada tanggal 27 Oktober 1918, namun baru diakui berbadan hukum oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 18 Maret 1928. Ketika didewasakan, Majelis Jemaat hanya terdiri dari dua orang penatua dan seorang diaken yakni jumlah minimal yang disyaratkan pada zaman itu. Kebaktiannya diadakan di Jl. Sidodadi Timur 23 (dahulu School met de Bijbel) sampai tahun 1929. Pembangunan gedung gereja Jl. dr Sutomo 24 dimulai dng peletakan batu pertama pada tanggal 31 Oktober 1928 dan selesai pada medio 1929. Sesudah itu, kebaktiannya pun pindah ke sana hingga masa kini.
Dicatat dalam dokumen sejarah GKI Gereformeerd Semarang (lihat dokumen ini dalam situs gkiswjateng) bagaimana jemaat ini silih berganti dilayani oleh beberapa pendeta utusan dari Belanda. Ada catatan menarik dalam dokumen tersebut: “Menjadi pertanyaan, mengapa jemaat tidak segera mencari pendeta sendiri, tetapi selalu dilayani oleh pendeta utusan yang berfungsi sebagai pendeta konsulen, kecuali Pdt Liem Tjiauw Liep? Mungkin, karena dengan kehadiran pendeta utusan (Gereja Belanda) tersebut tanpa harus menanggung pembiayaan, sehingga bebannya dirasakan lebih ringan.” Seandainya pun benar, itu cerita masa lalu, sekarang pasti tidak begitu. Buktinya setelah sejak tahun 1960 bergabung dengan Sinode GKI Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juni 1961, jemaat berhasil memanggil Pdt. Tan King Hien yang semula melayani GKI Pengampon, Cirebon menjadi pendeta jemaat GKI Gereformeerd Semarang. Setelah itu beberapa calon pendeta dan pendeta tercatat melayani sebagai bagian dari GKI Gereformeerd Semarang. Bahkan ada yang diemeritasikan di sana: Pdt. Paulus Tanoewidjaja (Tan Po Djwan) pada tahun 1985, Pdt A.K. Jonatan pada tahun 1995.
Tanggal 17 Maret 2006 Rahmat Paska Rajagukguk, kelahiran Porsea tahun 1972, ditahbiskan menjadi Pendeta GKI dengan basis pelayanan di Jemaat Gereformeerd Semarang, bersamaan dengan peringatan HUT GKI Gereformeerd Semarang yang ke-78, dan melayani di sana sampai sekarang. Kalau selama ini cuma ada satu Rajagukguk yang jadi pendeta di GKI, maka sekarang Pdt. Rahmat punya teman sesama Rajagukguk yaitu Pdt. Gabriela Nathania Rajagukguk yang ditahbiskan sebagai pendeta GKI dengan basis pelayanan GKI Kalideres pada tanggal 4 November 2024. (BTW, kalau perempuan tetap Raja ya, tidak berubah jadi Ratu…)
Dalam SG-GKI hari Jumat, 25 April 2025 kita ditemani oleh Pdt.Rahmat P. Rajagukguk. (Pengantar dari catatan terdahulu yang disunting dan ditambahi oleh Ronny N., video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dari kantor Sinode GKI)