Namanya Handi Hadiwitanto. Ia lahir di Bandung 3 Juli 1971. Membangun iman dalam keluarga kecil yang menggembirakan dan dalam jemaat GKI Jl Guntur 13 Bandung yang mengesankan. Handi menempuh studi S1 dan S2 bidang teologi di Fakultas Teologi UKDW sementara S3 untuk bidang Teologi Praktis – Empiris di Radboud University, Nijmegen, Belanda. Pdt. Handi sudah menikah, istrinya seorang pendeta juga yaitu Pdt. Christa Charisda Hulu (BNKP). Mrk dikaruniai 2 orang anak: Turia Hagaini dan Bintang Bazaro.
Ini salah satu pengalaman yang dibagikan Pdt. Handi: "Setelah 11 tahun melayani sebagai pendeta jemaat di GKI Tasikmalaya, pada tahun 2006 saya memulai pelayanan di Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta sebagai pendeta tugas khusus (dosen). Saya pada mulanya meyakini bahwa tugas menjadi dosen akan membuat semua berubah. Meskipun dosen Fakultas Teologi UKDW haruslah seorang pendeta yang ditahbis, tetapi saya membayangkan kampus bukan gereja. Rutinitas, tugas, relasi, struktur dan birokrasi akan sangat berbeda. Diam-diam saya berpikir bahwa kerja kependetaan saya akan lebih kecil, digantikan dengan tugas akademis.
Ada banyak hal yang saya pikirkan itu memang terjadi. Ada perubahan dan perbedaan. Tapi ada satu hal yang saya ternyata salah besar. Hal yang ternyata tidak berbeda adalah hal soal kependetaan sebagai nilai. Nilai kependetaan yang saya maksud adalah relasi dan tanggungjawab pastoral. Sekalipun keberadaan dan tugas dosen dan mahasiswa dalam sebuah perguruan tinggi memiliki tradisinya sendiri yang bersifat akademis, tetapi nilai dan semangat pastoral itu tidak bisa hilang. Civitas academica di kampus Teologi menjadi seperti komunitas baru, di mana hal-hal akademis-teologis dibangun, tetapi juga relasi pastoral yang diharapkan hadir di antara dosen dan mahasiswa. Tidak sedikit pengalaman emosional para dosen yang terlibat kuat membantu pergumulan para mahasiswanya. Demikian juga, para mahasiswa yang datang kepada dosen untuk berharap dosennya ikut menjadi gembala bagi hidupnya.
Di sini saya menyadari secara kuat, bahwa kependetaan dalam penahbisan yang saya terima, bukan sekedar deskripsi kerja dan tugas. Kependetaan adalah sikap pastoral di mana nilai, sikap dan relasi tidak dapat dihilangkan dalam kondisi apapun."
Dalam SG-GKI hari Selasa, 28 April 2025 Pdt. Handi Hadiwitanto kembali menyapa kita. (Pendahuluan dari catatan terdahulu oleh Ronny N, sharing Pdt. Handi, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dari kantor Sinode GKI)