Terlahir di Jakarta, 22 Januari 1973. Bayi mungil ini diberi nama Woro Indyas Dewi. Dia anak kedua dalam keluarga pasutri Kis Setyowarsi (Almh) & Sudjaryanto Paulus (Alm). Woro menempuh pendidikan Dasar - Menengah sampai perguruan tinggi di Jakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan di STT-jakarta, Woro menempuh proses-proses kependetaan sampai akhirnya ditahbiskan di GKI Kebayoran tanggal 1 September 2000. Tanggal 13 Juli 2002 Pdt. Woro menikah dengan Rus Satriyo Partogi Natigor Tobing, SH. (dari sinilah marga Tobing mulai melekat atas diri Pdt. Woro). Dari pernikahan itu mereka dikaruniai seorang anak, Raguel Pringgada Tobing (18 Juni 2003, saat ini sedang menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian Semarang). Pdt.Woro berkesempatan untuk studi lanjut di Program Pasca Sarjana Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta (2010-2012) Akhirnya keluar Jakarta juga
Pdt. Woro berbagi cerita: ”Pengalaman lain dalam pelayanan saya, ketika menguatkan anggota jemaat yang juga sakit CA. Puji syukur karena saya seorang penyintas CA, saya benar2 mengalami pergumulan yang mereka alami, dan mereka merasa dikuatkan oleh kesaksiaan saya. Jadi ketika kita mengalami bagian kehidupan yang tidak sesuai harapan, bahkan mengecewakan & menyedihkan, Tuhan bisa pakai untuk kebaikan bagi mereka yang membutuhkan kesaksian kita.”
Pdt. Woro Indyas Dewi Tobing yang juga melayani sebagai anggota BPMSW GKI SW Jateng menyapa kita dalam SG-GKI hari Kamis, 15 Mei 2025. (Awalan dari catatan terdahulu yang disunting oleh Ronny N, cerita Pdt. Woro, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit darikantor Sinode GKI)