Sapaan Gembala GKI - Jadilah Fleksibel

Sabtu, 25 November 2023 oleh Pdt. Rahmadi Putra

GKI Pasirkoja Bandung berawal dari dibukanya cabang Sekolah Minggu GKI Kebonjati di rumah Bpk. Efrajim Kosasih di Gg. Entit 135/22 E, pada tgl 4 April 1966. Bulan berikutnya mulai diselenggarakan kebaktian bertempat di rumah Bpk. Entay Suliawan dipimpin oleh Pdt. Caleb Abednego. Lalu tanggal 5 Juni 1966 diresmikanlah Pos Pekabaran Injil (Pos PI) Pasirkoja di jalan Pasirkoja No.36 dipimpin oleh Pdt.T.S.Iskandar.

Seiring perkembangan jumlah anggota dan kegiatan maka dibutuhkan tempat yang lebih memadai, MJ GKI Kebonjati pada tahun 1976 membentuk Pengurus/Panitia Pembangunan. Dengan berkat Tuhan, Panitia secara bertahap berhasil membeli tanah di jalan Pasirkoja 145 ( mula-mula 325 m2, lalu tanah dibelakangnya seluas 470 m2), dilanjutkan dengan pembangunan tempat ibadah di lokasi ini. Selanjutnya terjadi lagi pengembangan sarana ibadah dan kegiatan jemaat, baik dalam bentuk penambahan tanah maupun bangunan. 

Setelah melalui prosedur-prosedur gerejawi sesuai Tager-Tatib GKI Jabar, maka pada tanggal 6 Juni 1988, diselenggarakanlah Kebaktian Pendewasaan Jemaat GKI Pasirkoja Bandung (Jangan tanya jadi Bajemnya kapan ya, teu aya datana). Saat itu anggota Jemaat yang diserahterimakan sejumlah 271 orang baptis sidi dan dewasa. Dalam perjalanannya Jemaat GKI Pasirkoja pernah merintis pelayanan Kebaktian Autisma bagi anak-anak dengan autis, sayang tdk berlanjut. Yang msh dilakukan adalah Kebaktian bagi penyandang tuna rungu. Dan jangan lupa, yang masih dekat dengan Pasirkoja adalah sentra jajanan Cibadak serta Gardujati.

Yang akan menemani kita dalam SG-GKI hari Sabtu 25 November 2023 adalah Pdt.Rahmadi Putra dr GKI Pasirkoja. Pdt. Rahmadi berbagi pengalaman: ”Suatu hari seorang anggota jemaat tuna rungu (di GKI Pasko ada Komisi Tuna Rungu) mendatangi saya untuk meminta atestasi keluar. Dengan bahasa isyarat ia menjelaskan alasan-alasannya & gereja mana yang dituju. Biasanya saya panggil penterjemah (pembina tuna rungu) untuk komunikasi dengan jemaat tuna rungu, tapi kali ini karena waktu mepet untuk tugas lain saya coba menangkap sendiri apa maksudnya. Saya sok tau gitulah.. padahal saya blm bisa bahasa isyarat dengan baik. Kemudian saya follow up ke penatua pendamping komisi. Setelah itu dibuatlah surat atestasi & ternyata gereja yang dituju salah. Harusnya GKI Cimahi, tp saya menangkapnya gereja lain. Makanya jangan suka sok taulah..

(Bahan intro dari dokumen kiriman Pdt.Rahmadi, disarikan oleh Ronny N, video diedit dan diunggah oleh Sdr. Sigit dr kantor Sinode GKI)