Kita jumpa lagi dengan pendeta GKI yang berbasis pelayanan di GKI Krian, yaitu Pdt. Natanael Sigit Wirastanto. Pdt yang gemar bermusik ini menceritakan salah satu pengalamannya: ”Saya pernah melayani kebaktian Minggu di sebuah gereja (GKI) di kota kecil. Sebelum kebaktian dimulai, seorang penatua bicara kepada saya, karena sudah akrab, kami memakai bahasa Jawa "ngoko" (bukan bahasa Jawa halus). "Mas, iki pemusike gung ono, ra sah nganggo musik yo" (Mas, ini pemusiknya belum ada, tidak usah pakai musik ya). Saya jawab "mosok ibadah garingan? Wegah aku! Wis tak iringane dhewe, kuwi keyboard'e pasangen nang mimbar" (Masa ibadah kering? Tidak mau saya! Udah, saya iringi sendiri, itu keyboardnya dipasang di mimbar). Akhirnya saya mengiringi nyanyian jemaat dari mimbar, hampir tata liturgi utuh (minus nyanyian prosesi). Usai kebaktian, seorang jemaat bicara dengan sesama jemaat sambil memandang saya "Peh, lagek iki yo pendeto khotbah ngrangkep pemusik, manteb!" (Baru kali ini ya pendeta khotbah merangkap pemusik, mantab!), ya saya juga bilang "yo podho, aku yo lagek nang kene iki ngrangkep khotbah karo ngiringi, seko mimbar maneh, ra umum" (ya sama, saya ya baru disini ini merangkap khotbah dan mengiringi, dari mimbar lagi, nggak umum).
Pdt. Natanael Sigit Wirastanto menyapa kita dlm SG-GKI hari Selasa 5 Desember 2023. (Bahan intro dari catatan Pdt. Sigit, video diedit dan diunggah oleh Sdr. Sigit dari kantor Sinode GKI)