Tanggal 5 Desember yang lalu kita disapa oleh Pdt. Natanael S. Wirastanto. Hari ini, Kamis 7 Desember 2023 Natanael lain akan menyapa kita, tentu bukan Ronny Nathanael atau Nathanael Channing, melainkan Pdt. Natanael Setiadi. Nama kami ada kesamaannya: dia Natanael, saya Nathanael. Bedanya: nama saya ada “h” nya dan dia tanpa “h”, Natanael nya dia adalah nama depan sementara dalam nama saya itu adalah nama keluarga. Tapi saya jarang mendengar dia disapa Pendeta Natanael, sepertinya dia lebih beken dengan panggilan Pdt. Adi.
Kesamaan lain, saya pernah melayani sebagai Sekretaris Umum BPMSW GKI SW Jabar selama tiga periode. Tanggal 20 November 2023 yang lalu Pdt. Adi yg semula melayani sebagai pendeta Jemaat GKI Kayu Putih, diteguhkan sebagai Pendeta Tugas Khusus Sinode Wilayah GKI SW Jabar dalam jabatan pelayanan selaku Sekretaris Umum BPMSW GKI SW Jabar (2023-2027). Bedanya: Pdt. Adi, dengan pertolongan Tuhan, akan menjadi Sekum yang lebih baik ketimbang saya. Itu harapan dan doa saya.
Ini sharing Pdt. Adi: ”Sewaktu masih berproses sebagai calon pendeta, saya tinggal di tempat kos (Oktober 2003-Desember 2005). Komunikasi via handphone masih relatif jarang. Suatu kali, terdengar telepon masuk, yang diterima oleh ibu kos. Rupanya penelepon mencari saya. Saat saya mengangkat telepon tersebut, terdengar suara seorang penatua menyapa saya, "Adi ditunggu di Harapan Jaya untuk pelayanan." Dug, saya baru ingat, saat itu seharusnya saya ada pelayanan di Harapan Jaya (bakal jemaat dari GKI Kayu Putih). Saya spontan berkata, "Aduh, mohon maaf, pa. Saya lupa jadwal pelayanan tersebut.”
Saat itu, tidak mungkin lagi bagi saya untuk pergi ke lokasi, dengan sepeda motor sekalipun. Apalagi waktu sudah menunjukkan lima belas menit sudah berlalu dari jam kegiatan yang dimaksud. Penatua itu pun berkata, "Ya sudah, tidak apa-apa. Nanti kami gantikan saja pelayanannya ya." Penatua yang menelepon saya itu, bertanya dan menyampaikan hal tersebut tidak dalam keadaan marah, sebaliknya terdengar ramah. Saya yang merasa bersalah, lantas terhenyak oleh kekonyolan situasi tersebut. Tapi, pengalaman tersebut membuat saya menjadi berhati-hati untuk menulis dan memeriksa jadwal pelayanan. Pengalaman tersebut juga membuat saya bisa memahami dan menghayati artinya anugerah - dengan kadar berbeda dan tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan apa yang Allah sudah anugerahkan.”
(Awalan oleh Ronny N, sharing Pdt. Natanael Setiadi, video diedit dan diunggah oleh Sdr. Sigit dari kantor Sinode GKI)