KRISTUS SUMBER SEGALA KUASA
Maz. 111; 1 Kor. 8 : 1 – 13; Mrk. 1: 21 - 28
Michel Foucault (1926-1984) seorang pemikir dan cendekiawan Perancis terkemuka abad ke-20 mengatakan bahwa pengetahuan dan kebenaran ada karena kuasa dan kuasa tampil sebagai sumber yang mengasalkan pengetahuan dan kebenaran. Menurut Foucault kuasa dan pengetahuan berkaitan erat, pengetahuan tidak mungkin ada tanpa kuasa, dan sebaliknya, tidak mungkin ada kuasa tanpa pengetahuan.
Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte? Seorang Kaisar Perancis yang sangat terkenal dan telah menaklukkan sebagian besar Eropa pada awal abad ke-19. Ia terkenal cerdas, ambisius dan ahli strategi militer, ia berhasil memenangkan berbagai pertempuran dan memperluas kerajaannya. Namun dibutakan oleh kekuasaan dan ambisinya ia jatuh dalam kekalahan yang memalukan dan harus turun dari tahtanya. Ia harus hidup dalam pengasingan di negara lain hingga akhir hayatnya. Napoleon yang bangkit secara meroket, dari asal usulnya yang sederhana hingga menjadi penakluk terhebat dalam sejarah, mengalami kejatuhan secepat roket juga.
Dalam bacaan kita pada 1 Korintus 8 : 1 tertulis, ”kita semua mempunyai pengetahuan. Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.” Pengetahuan tentang Tuhan tidaklah sama dengan mengasihi-Nya. Segala pengetahuan jika tanpa adanya kasih maka akan menjatuhkan kita dalam kesombongan yang sia-sia. Kita merasa lebih tahu dan merasa diri benar dibandingkan orang lain. Pikiran kita dibutakan oleh pengetahuan yang sudah kita anggap benar. “Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu “pengetahuan”, maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.” (1 Korintus 8 : 2), kita selalu merasa diri telah mengetahui segalanya hingga membuat kita menjadi sombong. Kita sibuk memamerkan pengetahuan kepada yang lain dan tanpa disadari berhenti menambah pengetahuan. Kita bermegah akan pengetahuan kita, hingga pengetahuan tersebut telah menjadi batu sandungan untuk orang lain.
Kembali pada pemikiran Foucault bahwa pengetahuan ada karena kuasa, lalu siapakah Sang Kuasa itu, yang merupakan sumber pengetahuan dan kebenaran? Kristus adalah sumber segala kuasa, Ia adalah sumber segala pengetahuan dan kebenaran. Pada bacaan Injil Markus 1 : 21 – 28, Yesus datang ke Kapernaum untuk mengajar dan disana semua orang takjub pada-Nya karena Ia mengajar sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Disana Yesus mengusir roh jahat dari tubuh seseorang yang kerasukan. Dari bacaan tersebut kita bisa melihat bahwa Kristus adalah sumber segala kuasa yang melebihi segalanya.
Esensi dari pengetahuan adalah bagaimana kita mempraktikkannya dalam hidup pribadi dan dalam relasi kita dengan Tuhan dan sesama. Jika kita tidak mendasari pengetahuan kita dengan kasih maka kita akan jatuh dalam kesombongan yang sia-sia dan hanya menjadi batu sandungan bagi sesama. Pengetahuan dan kebenaran seharusnya didasarkan oleh hikmat dari Tuhan. ”Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.” (Mazmur 111 :10).
Nefesy Larasati Y.